Tuesday, June 10, 2014
Acapkali pencitraan lebih bermakna dibanding apa adanya
wejangan masa kecil yang mengatakan jika kita harusnya menjaga kejujuran dan selalu tampil apa adanya, karena kejujuran adalah modal utama kita dalam menjaga moral dan karakter yang baik bagi kehidupan kita.
semua yang dikatakan orang tua kita dahulu begitu membekas dalam setiap langkah kehidupan dan itu akan selalu menjadi Guide dalam kita menjalani dan menghadapi segala rintangan dan tantangan hidup, hal ini sejalan dengan pelajaran moral pancasila yang dalam kurikulum saat ini telah terlupaka dan sedikit dilupakan.
dallam perjalanan berikutnya kita sama-sama menyadari jika ternyata guiden itu begitu menjaga kita dari suatu perbuatan yang tidak jujur, tidak apa adanya dan menjaga kita untuk tampil sebenar-benarnya tanpa ada sandiwara lain-lain. ternyata hal yang demikian dibenturkan dengan prilaku sebagian artis, politikus dan public figure yang ada saat ini dimana mereka terbiasa dengan sandiwara dan tampil seolah-olah bukan manusia tanpa cacat dan begitu mengagungkan citra dan penampilannya yang cenderung bohong didepan masyarakat.
bagi sebagian besar masyarakat kita manusia itu merupakan makhluk yang tidak sempurna, melakukan kesalahan dan kekhilafan adalah hal yang wajar dan begitu normal, tidak perlu ditutupi apalagi di kaburkan oleh sesuatu hal yang tidak baik agar terlihat bagus, seperti contohnya banyak dari kalangan public figure yang menikah lalu cerai dalam hitungan belum genap seminggu, aib ini dibuat seolah-olah keren dan trensetter lalu dikemas oleh media seolah-olah hal yang lumrah dan baik.
disisi lain khalayak ramai membicarakan mengenai artis atau politisi yang ketahuan selingkuh dan berbuat tidak baik dari sisi asusila tetapi karena peranan media yang bukan menghukum moral mereka melainkan mendukung akhirnya publik merasa jika berbuat selingkuh dan ataupun asusila adalah m erupakan kebolehan, tidak bertentangan dengan moral....
setelah para artis lalu paara politisi pun berbuat hal yang sama mereka melakukan safari dinas ke kampung-kampung dengan mengundang beberapa wartawan televisi atau media lainnya yang mendukungya untuk meliput pekerjaan yang dia lalukan hanya didepan kamera saja, istilah pencitraan begitu populer untuk mendongkrak image sang politikus tersebut walaupun tokoh itu tidak begitu pandai misalnya.
ya, memang terkadang jaman ini pencitraan merupakan cara yang ampuh bagi mereka yang akan merebutkan kursi kepemimpinan atau duduk dalam lembaga pemerintahan, hal ini tentu saja merugikan masyarakat yang nantinya membuat masyarakat tidak mengetahui dengan jelas pemimpin mana yang benar-benar sesuai dengan keinginan pemilih dan pemimpin mana yang tidak sesuai untuk rakyat, akhirnya semua tertipu memilih pemimpin yang pintar karena pencitraan dan pemimpin yang benar-benar pintar...
wassalam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment