Tuesday, December 27, 2011

pembuat mie

Barang kali kita pantas berterima kasih kepada Mamofuku Ando, orang Jepang kelahiran Taiwan 1911. berkat kerja keras dan jerih payahnya kita sekarang bisa menikmati kelezatan mie instan. Makanan cepat saji dengan berjibun penggemar, yang masuk ke Indonesia pada pertengahan tahun 1960-an.

Begini ceritanya…

Ditinggal orang tuanya, Ando yang berumur 3 tahun harus membantu neneknya mengurus rumah. Balita ingusan itupun mesti menjaga toko. Belum lagi harus mencuci pakaian dan mamasak. Hasilnya positif, ia jadi pintar masak-memasak, sebaliknya sekolahnya terlantar.

Menjadi pedagang adalah angan2nya. Harta peninggalan ortunya pun digunakan untuk berdagang pakaian rajutan di Taiwan dan Osaka, jepang. Usahanya terbilang maju. Ia pun bisa kembali ke bangku sekolah menyelesaikan pendidikan yang sempat terbengkalai.

Namun kemudian ia dituduh korupsi dalam perdagangan senjata dan onderdil pesawat. Ia lantas dijebloskan ke bui. Setelah 2 tahun hidup di Hotel Prodeo, ia pun dibebaskan. Pada 1956, satu-satunya harta yang tertinggal adalah rumah.

Masa itu Amerika Serikat sedang gencar2nya menyumbangkan gandum ke Jepang yang sedang paceklik pangan. Harga terigu menjadi murah. Pemerintah Jepang pun menganjurkan rakyatnya mengonsumsi roti dan terigu sebagai pengganti nasi.

Melihat banyak orang melahap mie, di dekat toserba hankyu di Osaka, pikiran Ando terbuka. Mengapa tidak membuat mie dari terigu? Bukankah orang Jepang sangat menyukai mie.

Apalagi mie dirasa enak, murah, tahan lama, dan tidak sulit mengolahnya.

Ide liar itu terus bergulir di benaknya. Cuma ia tidak mau membikin mie biasa yang sudah banyak beredar di pasaran. Ia ingin membuat mie bentuk lain yang enak, lebih cepat dan mudah diolah, serta gampang didapat dimana-mana.

Ando mulai mewujudkan impiannya dengan membeli mesin pembuat mie dan bereksperimen membuat mie instant di emper belekang rumahnya. Mula2 mie digoreng agar lebih awet, gurih, dan cepat diolah. Lalu menimbang2 rasa yang pas untuk kuah itu. Dipilihnya kuah ayam karena yang netral. Ando membawa contoh mie instannya ke sebuah toko serba ada. Ternyata semuanya ludes hari itu juga. Waktu itu tahun 1958.

Emper rumahnya tak kuasa menampung pesanan. Ia memindahkan usahanya ke sebuah gudang kosong di Osaka. Di sana Ando membuat mie instant dibantu keluarganya. Sejak itu perusahaan2 besar berebut ingin menjadi penyalur mie instannya. Desember 1958 ando menamai perusahaannya Nissin Foods. Beberapa bulan kemudian ia pindah ke sebuah pabrik seluas 20000m2. tahun 1960 ia membuka pabrik kedua, dan tahun berikutnya lahir pabrik baru lagi.

Meski mie instant laris manis, Ia tak bosan2 bereksperimen untuk terus memperbaiki mutu. Bahkan ada keinginan memperkenalkan dan mejualnya ke luar negeri. Untuk menjajaki kemungkinan itu, ia pergi berkeliling Eropa dan Amerika tahun 1966. di sana ia melihat orang makan mie dengan garpu, tanpa kuah dan memakai piring, meyeruput mie dianggap tidak span.

Ia juga mengamati ada kaldu yang bisa dilarutkan dengan air panas tanpa harus dimasak. Ada gelas kertas sekali pakai dan kertas almunium sebagai wadah kedap udara. Ando pun mendapat ilham membuat mie instant dalam wadah berbagan stereofoam, yang lantas ditutup rapat dengan lembaran aluminium. Mie gelas itu tidak perlu dimasak, cukup diseduh. Supaya tidak hancur terkocok2, mie dibuat lebih tebal. Disediakan pula garpu untuk memakannya.

Di puncak keberhasilannya ando yang pada tahun 1988 genap berumur 77 tahun, membuka Foodeum di Shinjuku, Tokyo. Gedung itu disebut pula ISTANA MIE karena mempunyai beberapa restoran mie, tempat disko, dan museum mie.

AIR DARA (T)

kala dia menyapa dalam keremangan petang hari tidak sedikit pun kutebak siapa dia, suaranya sedikit ku kenal, logat nya samar-samar kuingat.... ku coba perpanjang waktu dan kucoba untuk mengingat serta memancing dia supaya cerita banyak tentang kenangan kita dengan maksud agar ku mudah mengenalinya, anganku beranjak ke beberapa tahun silam, pikiranku melayang ke masa-masa dimana kita sama-sama beranjak remaja, namun kupaksakan mengingat kusemakin tak ingat siapa dia sebenarnya....

hingga dia mengatakan satu organisasi dikala kita smu, ya kutangkap anganku dan kupastika aku tak salah...DARA seorang wanita imut yang pernah hadir dalam kehidupanku, hadir bukan berarti kumenjalin kasih dengannya, dia hadir dan mengisi hati ini sebagai seorang teman baik dan sahabat yang cukup akrab, rasa cinta hadir kala itu namun persahabatan menjadi yang lebih penting bagi kita...

hampir 7 tahun kita tak pernah kasih kabar ataupun bertukar cerita, selama itu pula kita jalani kehidupan ini dengan berjalan masing-masing dan mngurai cerita hidup kita sendiri-sendiri, dari suaranya ku tahu Dia sedang dirundung masalah, dari ceritanya kutangkap jika perkawinan yang dibangunya tidak sesuai dengan pengharapannya, dengan sedikit malu dia mengatakan jika aku pasti bahagia, aku pasti dibanggakan oleh isteriku....
sedikit ku lemparkan gurauan tentang masa lalu kita dengan hangat dia bilang coba bisa diputar kembali waktu...

beberapa kali dia bertukar telp, bertukar cerita ya kutahu dia begitu banyak masalah dan tidak ada teman didekatnya, kuhibur dia dan kutanyakan apa yang dapat kulakukan, dia bilang terima kasih dan mendengarkan saja sudah cukup membuat dia senang, saat-saat diskusi dengannya kurasakan degup jantung ini memompa darah lebih cepat, dan membuat rambut ubanku tak terlihat dan usia remaja ku muncul... ya nostalgia memang selalu begitu mempesonakan.

dari berbagai diskusi, dia mengajak bertemu dimanapun tempat yang ku bisa, dia akan datang sampai ke titik ini akupun segera menyadari posisiku saat ini tidak sama lagi, dia mungkin bermaksud baik dan positif tetapi isteri dan keluargaku mungkin tidak menganggap begitu, ya aku harus jaga jarak dengan dia.. walau hati ini terasa berat namun logika tetaplah harus dikedepankan...

perlahan namun begitu sulit ku jelaskan keadaan sebenarnya dan harapanku padananya, dia paham dan berkali-kali mengingatkanku akan keluargaku, ya dia memang tidak berubah tetap rela mati demi api yang menyala membakar tubuh lilin, dia ibarat air didarat yang begitu berarti manakali air sungai mengering, dia rela sakit hati demi aku yang sudah tidak dapat dimiliki lagi.. kenangan remaja kita akan tetap ada dalam mozaik kehidupan kita, namun mozaik berikutnya tetaplah hanya tuhan yang tahu..


Untuk Dara dimanapun km berada

SUMUR KERING

Sumur itu sebuah lubang besar tempat berkumpulnya mata air yang menjadi satu dan dan bisa digunakan oleh manusia untuk mengambil airnya dan menggunakannya, entah untuk mandi, masak, mencuci dll... biasanya air sumur sangat jernih, dengan kedalaman kurang lebih 10 meter, sumur biasanya disediakan juga alat untuk menimba... dengan makin pesatnya kemajuan teknologi air sumur disalurkan oleh pompa listrik untuk di bawa ke atas dan ditampung dalam bak atau kolam..

sekering apapun musim kemarau air sumur selalu tersedia..... separah apapun hujan terjadi air sumur selalu jernih, bening kate orang betawi. karena itu banyak yang mengibaratkan air sumur tak pernah ada habis-habisnya.... selalu ada dan ada selalu.... (seperti sebuah iklan hehehe).

setiap orang bercinta atau jatuh cinta dia akan mengatakan cintanya seperti air sumur yang tak akan habis-habisnya, setiap kita mencari ilmu semoga ilmu kita seperti air sumur yang tak pernah habis-habisnya dan lain sebagainya, namun disaat yang sama, jika kita merasa tak bisa apa-apa tak punya semangat melakukan apa-apa maka ibarat air yang dialam sumur telah mengering, tak ada lagi sumber airnya...

kurasakan dalam beberapa bulan ini kehidupanku serasa hambar, hobbi baca ku terasa tak terpenuhi, tak ada buku yang bisa ku baca, atau kutargetkan kubaca..., tak ada buku baru di rak bukuku, sumber ide yang biasanya datang setelah kubaca buku kini tak ada lagi, tak ada lagi semangat melakukan ide-ide gila dan cita-cita tinggi.. sedikit ku bersyukur internet dikantor ini menutupi hal itu dengan membuka blog-blog apapun yang dapat kubaca demi memberikan saluran atau hobby membacaku...

Kegiatan yang sangat kusenangi lainnya adalah organisasi, Osis, Karang Taruna, Pramuka, Kegiatan SAKA, MAPALA, Rohis, Pencak SIlat, Club Motor, Club Sepeda, dll. hobby ku yang satu ini pun entah mengapa mati dan mneguap dari kehidupanku, tak ada kegiatan dikala akhir pekan, tak organisasi yang kuikuti dan benar-benar kering kerontang kegiatan di organisasi saat ini dalam hidupku...

diskusi politik, debat mengenai politik terkini dan mencoba meramal maksud yang tersirat dalam komunikasi politik hanya dapat kusaksikan dilayar kaca,,,, ku tak mau seperti itu kumau terjun dan kumau akulah yang ada disitu, menakar, memperhitungkan, memilih dan ikut serta dalam kemeriahan politik ini... sesuatu yang mengering dan hobby inipun sumber nya telah tdk ada dalam kehidupanku...

sepulang kuliah biasanya diskusi di kantin mewarnai hari-hariku, sepulang sekolah, sepulang kerja selalu kuhabiskan diskusi dengan siapapun dan topik apapun hingga berjam-jam terutama menjelang libur pasti nya lupa waktu hingga matahari muncul dan kita kaget segera pergi tidur... ya diskusi inipun hampir tak pernah kutemui lagi, dan hampir tdk ada lagi dalam hidupku..

Air sumur itu telah mengering, air sumur itu habis tidak ada lagi, harus dilakukan penggalian kedalam atau jika tidak hidupku pastinya monoton, jika semangat sudah terlanjur padam hidup monoton yang begitu hambar terasa normal artinya hidupku pasti tidak berarti, ada yang salah dalam management waktu selama ini, ataupun sumber air itu tidak kutemukan lagi???

dahulu sejak ku kanak-kanak tradisi keluarga ku mengutamakan pembauran dengan masyarakat sekitar, terutama kakek yang pada saat itu menjabat lurah selalu berada disekitar rakyat, kemanapun kita pergi selalu ada masyarakat yang ikut ataupun diskusi, awal kepindahanku dari Ciamis ke Cilangkap masyarakat sekitar rumah ku selalu akrab kini waktu untuk berakrab-akrab ria sepertinya habis, tidak ada... keadaan ini harus ku stop, kumau kembali kemana saat-saat air sumur mengalir dan tidak kering lagi.... walaupun kemarau...


Rawa Lindung

Monday, December 26, 2011

Embun Yang Menguap

Begitu pengumunan kelulusan s1 ku terima segera kutekadkan untuk ambil s2, rencana itu tak pudar begitu kuterima panggilan untuk bertugas di negara Uni Emirates Arab (DUBAI), pertama kali kujejakan kaki di daerah yang terkenal dengan gurun nya kumantap kan juga keinginanku untuk ambil gelar s2 nya dinegara ini, Fujairah nama emirates tempat ku bekerja, kujajaki dengan melihat dan menimbang kondisi yang ada perguruan tinggi terdekat adalah Universitas Sharjah, itupun di kampus B daerah korfakan belum selesai dibangun dan belum ada kegiatan akademis apapun...

setelah kupertimbangkan dan kudapati kesimpulan kemungkinan ku untuk kuliah didaerah ini begitu kecil, akhirnya kuputuskan untuk pindah kerja ke daerah kota dimana perguruan tinggi begitu banyak terdapat.... ku teringat mengantarkan temanku ke dubai knowledge untuk interview di hotel atlantis, sedikit ku simak jika hotel atlantis itu memiliki akomodasi staff nya di dubai international city yang sangat dekat dengan Dubai knowledge city....

kupertimbangkan, kuhitung masak-masak akhirnya kuputuskan untuk resign dan melamar ke atlantis hotel termewah yang pernah ku lihat... begitu masuk dan mulai bekerja, kucari info untuk mendaftar, kudapatkan info tentang university of Dubai, university walongong Dubai, University mahatma ghandi Dubai, Dubai School, hingga Dubai Hospitality... University of ibn Maliki yang membuatku benar-benar tertarik.

mulai ku pelajari mengenai jurusan apa? waktu kuliah, persyaratan, dan tentu saja biaya, kumulai dapat gambaran, jurusan Islamic Law, waktu kuliah sore (karena paginya ku harus kerja), persyaratan telah kupenuhi (hanya score TOEFL) yang kubelum pasti dapatkan, biaya hanya sekitar 1000 dhs per month.. ya aku BISA!!!!!!!
kumulai ambil formulir yang akhirnya ku pilih universitas IBN MALIKI...

kuisi dan kupenuhi semua persyaratannya, 1 bulan setelah itu selama kumenunggu kabar dari pihak kampus, tersiar kabar akomodasi tempat ku saat ini dipindah ke daerah baru dekat Ibn Bituta mall.. seminggu setelah itu kita pun meninggalkan international city dan mulai menempati bangunan baru... tempat yang sangat nyaman, mewah namun rencana kuliahku menguap...

kutak mau putus asa kumulai mencari tempat kuliah baru sekitar akomodasi, namun tidak juga kutemui... kuambil cuti kupergi umroh dan pulang ke Indonesia... setelah ku merenung dan ku pertimbangkan akhirnya kuputusakan untuk pulang dan kuliah di Indonesia... 10-10-10 kujadikan tanggal dimana kutinggalkan segala kemewahan dubai dan kembali ke negara dimana ku lahir...

kucari kerja untuk menopang hidup dan kuliahku, akhirnya ku tiba di rawa lumbu, segera kucari tempat kuliah yang terdekat, ku terima panggilan dari universitas Mercu Buana, MM ya Magister Management (didalamnya terkait mengenai HR Sience) namun ku sedikit bimbang, ku cari info tentang MH Mgister Hukum, kudapati beberapa kampus, UP, UB, UBK,UGM dan UI.... begitu kupertimbangkan alagkah baiknya jika Pilihan ku kembali ke almamaterku UI...


kucari info dan kupelajari baik-buruknya, harga 10 jt, pendaftaran, 10 juta persemester dengan salary kurasa cukup, waktu pukul 6.00 sore tdk masuk dengan jadwal kerja ku yang baru selesai pukul 06.00, kampus Salemba, sangat jauh dengan kantorku Bekasi Barat... kupertimbangkan hingga akhirnya ku pasrah.. tinggal kan kantorku yang sekarang, melobi dg direksi mengenai rencana ini, atau kupilih kampus lain... rasanya langkah pertama ku ambil tdk akan membuat embun ini menguap...

Rawa lumbu

Setetes AIR

sudah 2 hari ini sepanjang perjalananku selalu basah kuyup, supra putihku selalu bermandikan tetesana air hujan yang datang serempak membuat jas hujan merah tak mampu melindungi baju kameja yang kukenakan, celana hitamku basah dan sepatuku seperti terendam air seember...

pagi ketika ku bersiap menstater kendaraan roda dua itu langit sudah demikian gelap, matahari enggan menampakan wajahnya sehingga pukul 8 serasa pukul 5 pagi, kuganti sepatu hitam dengan sendal jepit dan kumasukan kedalam plastik putih serta dijepit didepan, kulihat dan kuperiksa jas hujan sudah siap dibawah jok.

mei mengingatkan untuk hati-hati dijalan, ku jalan dengan mengucapkan doa dalam hati, tiba di cilangkap hujan mulai rintik-rintik, hmmm gerimis memang selalu manis bagiku. laju motorku tak terhenti hingga tiba didaerah jati asih rintikan air berubah menjadi hujan deras dan kuberhenti segera untuk menggunakan mantel.

setelah selesai kugunakan dan kupastikan semua tertutup juga helm kukancing kuhidupkan motor dan lampu sorot segera ku aktifkan, perlahan kususuri jalan-jalan yang hampir kuakrabi sing malam jika kupulang dan pergi kerja. hujan seolah berlomba dengan kecepatan motorku, derasnya tidak berhenti kemanapun ku melaju hingga kurasakan celanaku mulai basah.....

seperti tak ada tanda-tanda hujan akan berhenti kumulai melajukan motorku sedikit lebih kencang, kulirik jam pukul 9 kurang 15 menit begitu ku tiba masuk komplek perumahan kemang pratama, ku tekan klakson untuk memeasuki gerbang dan dengan sigap petugas jaga membukakan portal penjaganya... tiba di parkiran ku gembok motor dan kuberlalu kearah pintu perusahaan.. kubuka helm, jas hujan jaket dan kudapati semuanya kuyup....

pagi-pagi hujan memang begitu membuat ku selalu kedinginan, tak mau melakukan aktifitas apapun... terbayang capucino dan croissant panas..hmmm cookies teringat waktuku di cafe daily bread... setetes gerimis membuat kita menggigil, setetes kopi panas membuat kita bersemangat untuk mulai aktifitas...


rawa lumbu 27/12/11

Rawa Lumbu

Kemang pratama raya blok AM/7D adalah sebuah lokasi yang hampir mirip dengan perumahan Pondok Indah di akhir tahun 80 an, di sekitar daerah ini hadir sekolah-sekolah elit dalam pengertian berbiaya mahal dan kelas menengah ke atas, ada Al Azhar 11 sekolah islam rintisan Standard Internasional, Sekolah Marsudirini sekolah yayasan Kristen bertaraf Internasional, Sekolah SPV Victory sekolah asing benar-benar standard inggris yang maju.

disamping sekolah taraf internasional tempat kursus-kursus pun begitu banyak didaerah ini, EF, Kumon, dll. selain hal tadi tempat sholat jumat pavorit ku ada disini mesjid Al Azhar dimana setiap hari jumat selalu ramai di datangi umat, dan tak lupa bazar rakyat pun selalu padat dikunjungi setelah sholat jumat, memang tak seramai mesjid raya pondok indah dengan pasar jumat nya namun keramaian setelah jumat pun hampir mirip sekali.

khotib dan imam yang sangat kompeten selalu hadir membawakan kutbah bermutu dan berpendidikan, siswa-siswa al azhar selalu bergerombol dan banyak melaksanakan sholat tersebut dengan didampingi guru-gurunya, bentuk bangunan yang indah megah dan begitu mewah dilengkapi karpet indah dan ukiran kayu-kayunya yang begitu kontras dengan taman di halamannya.

untuk kawasan niaga daerah sini begitu hidup, dari mulai restaurant, cafe, ataupun minimarket selalu penuh dikunjungi orang-orang yang membutuhkan. kawasan ini tentu tak serindang jalan arteri pondok indah dengan berbagai jenis pohon rindangnya, mungkin butuh waktu untuk menghijaukan kawasan ini, tetapi didepan gerbang yang melewati jembatan dimana kali besar melintasi begitu mengingatkan kita akan kampung-kampung dengan pohon bambu desepanjang sungai jika musim hujan sungai tersebut begitu indah.......

agak ke timur tepatnya sebelah danau dimana penduduk asli betawi kawasan ini bermukin diluar komplek perumahan kita masih dapat menjumpai rumah-rumah kayu tua dan pohon besar seperti kecapi, jengkol, rambutan dan pohon jamblang, diselingi obrolan ringan khas betawi kita seolah berada didaerah condet pada era 70 an... tanah luas dimana-mana, sepeda onthel di hampir semua rumah dan nyak-nyak yang sedang sibuk nyapu....duh...betul-betul betawi..

ya.... kawasan itu bernama rawa lumbu, perumahan kemang pratama berada tepat di daerah tersebut, kebanyakan penduduk asli daerah ini adalah mereka yang terjual tanahnya dan tersisih ke pinggirannya guna pembangunan kawasan ini... mereka yang tidak mampu membeli tanah daerah pinggiran ini pergi ke daerah depok atau cikarang.

hampir setahun ku habiskan waktuku disini, setiap hari sekitar 30-45 menit ku lalui jalanan pinggiran kota jakarta untuk tiba disini, jika ambil kanan ke arah bantar gebang kan kita lihat kali yang begitu deras dan pemandangan sawah, empang dan sapi-sapi yang sedang digembalakan....hmmmm terasa di kampung bukan... keluar jalur tersebut tepatnya lampu merah perempatan ambi;l ke kiri akan kita lihat puskesmas bekasi dan kantor kepala lurah yang mempunyai luas tanah begitu besar tepat dikanan jalan.

sebelum RS Saint Elizabeth tepatnya lampu merah kedua sebelah kiri akan terlihat papan jalan Kemang Pratama Raya...ya disinilah aku, di kota bekasi ini lah aku menjalani sebagian besar waktuku...


rawa lumbu 27 desember 2011