Wednesday, September 22, 2010

Ketupat Merah Putih di Dubai





Jam masih menunjukkan angka 10 pagi hari atau sekitar pukul 13 WIB dan Restaurant Atlantis Hotel tempatku bekerja masih terlihat ramai dikunjungi tamu yang akan breakfast, sekitar 1100 tamu dari berbagai Negara datang bergermuruh dan menyantap hidangan yang disediakan di buffet. 2 jam kedepan tepatnya jam 12 siang aku bisa bebas tugas dan boleh pulang, dinegara ini Uni Arab Emirates (UAE) setiap staff muslim yang menjalankan ibadah puasa diberikan kebijakan untuk bekerja hanya 6 jam perhari dimana dalam waktu normal kita bekerja selama 9 jam sehari termasuk 1 jam istirahat. Setiap non muslim harus menunjukkan respect terhadap muslim yang sedang berpuasa, mereka tidak boleh makan atau minum ditempat terbuka juga tidak boleh mengenakan pakaian yang terbuka ditempat umum, termasuk menawarkan makanan atau minuman kepada muslim yang berpuasa adalah pelanggaran berat..

Dubai kota metropolitan sebagai salah satu emirate di Negara UAE telah lama menobatkan sebagai kota wisata nomor 1 didunia, kota arab modern yang terdapat berbagai keajaiban dunia disini termasuk menara tertinggi didunia burj khalifa setinggi 885 meter atau 6 kali lebih dibanding monumen nasional, mall terbesar didunia juga ada disini, pulau buatan terbesar didunia Palm jumeirah dimana Atlantis Hotel berada ada dikota ini. Wajar jika kota ini disukai banyak warga Negara asing untuk bekerja, berlibur ataupun tinggal di sini, kota ini dihuni sekitar 90 kewarganegaraan asing diluar penduduk lokal yang hanya berjumlah 10 persen dari penduduk yang ada disini, kota ini begitu aman dan nyaman selain hukum islam yang berlaku secara tegas juga memberlakukan hukum international secara jelas bagi seluruh penghuni Negara ini tanpa pandang bulu. Bahasa Inggris merupakan bahasa utama sehari-hari selain bahasa arab, dengan mudah dapat kita temui petunjuk-petunjuk jalan dalam 2 bahasa yaitu English dan Arabic.

Tepat pukul 12 siang setelah memastikan semua tugasku selesai kupamit kepada manager incharge berkewarganegaraan german, gesek ID hand punch untuk sign out, segera kulangkahkan kaki menuju ke uniform room untuk berganti pakaian, sekilas kuteringat undangan berbuka bersama seluruh staff Indonesia yang berkerja di Atlantis sekaligus merayakan HUT RI ke 65 di akomodasi. Selesai salin uniform segera kumenuju halte bus dan tepat 12.30 bus jemputan meluncur ke arah south Al Barsya gate 10 dimana AMSA (Atlantis Management and Staff Accommodation) berada, jadwal bus jemputan ini benar-benar tepat waktu setiap 1 jam sekali jika kita terlambat terpaksa menunggu 1 jam berikutnya, sekitar 30 menit bus tiba di AMSA bertemu dengan beberapa teman Indonesia dan mereka mengingatkanku akan acara buka bersama dan dress code merah putih yang harus digunakan. Oh ya selain fasilitas bus jemputan baik ke atau kembali dari hotel, menuju ke pusat-pusat perbelanjaan setiap hari, ke mesjid untuk sholat jumat ataupun ke gereja setiap hari minggu, juga fasilitas makan di cafeteria dengan beberapa waiters melayani kita baik didalam hotel ataupun accomodasi 4 kali sehari (breakfast, lunch, dinner dan supper) kita diberikan juga accomodasi bergaya apartemen dengan satu kamar dihuni maksimum 2 orang, fasilitas internet, gym, laundry secara gratis.
Setelah naik lift menuju lantai 9 kubuka pintu kamarku dan kulihat waktu telah menunjukkan pukul 13.00 tepat, kubuka sepatu ganti pakaian dan ambil wudhu untuk sholat duhur. Selesai sholat keberniat untuk tadarusan namun karena panasnya cuaca di halte bus membuatku lelah, musim panas kali ini benar-benar extreme cuaca terkadang sampai ke titik 45 derajat celcius. Sejuknya Ac mebuatku terpejam dan langsung terbuai dalam mimpi. Jam meunjukan pukul 16.30 ketika ku terbangun, teringat belum sholat ashar kuambil handuk mandi dan ambil wudhu kemudian sholat ashar, selesai sholat kubuka Al Quran dan mulai tadarusan. Pukul 17.30 buka laptop dan mulai OL sambil menonton berita di liputan 6 pagi yang menyiarkan berita tentang upacara dan pidato kenegaraan presiden di Istana Negara Jakarta, ataupun berita tentang serba serbi Ramadhan ditanah air, bagiku yang telah 4 kali menjalankan puasa Ramadhan diluar negeri melihat berita tersebut membuatku rindu akan Indonesia, rindu akan makanan khas berbuka ala tanah air dan berbagai tradisi menjalankan puasa Ramadhan ditengah-tengah keluarga tercinta Indonesia. Chatting dengan beberapa teman, oh ya hubungan kita dan komunikasi kita selama ini sesama teman-teman Indonesia di kota ini biasanya terjadi didunia maya begitu juga komunikasi dengan keluarga ditanah air skype atau YM adalah sarana yang sering kita gunakan, pukul 18.30 sebentar mengupdate FB status kututup internet dengan menshut down laptop.

Kubuka lemari dan karena tidak punya baju merah atau putih kuambil batik berwarna coklat dan celana jeans biru kusiap menuju ke tempat acara yang tertera di undangan FB gedung s4 lantai 1 tepat berada disebelah kanan gedung tempat ku tinggal, dalam lift bertemu dengan beberapa teman Indonesia yang semuanya berpakaian merah dan bercelana putih lalu sambil mengobrol kita berjalan bersama, begitu tiba ditempat acara isi buku tamu lengkap berikut nama, nomor ID, tanda tangan lalu dikalungkan ketupat merah putih segera setelah selesai kita diarahkan ke pojokan taman yang telah dirias bendera merah putih besar dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai studio photo bergaya dan telah siap seorang phorografer mengambil gambar kita, ada yang menggunakan bendera sebagai baju, ada yang mengikatkan pita merah putih dikepala, ada yang mengikatkan pita tersebut di lengan, kaki dan macam-macam gaya sesuai selera masing-masing disana. Dekorasi taman yang didominasi warna merah dan putih sangat indah, berbagai ukuran bendera Indonesia ada dipasang disegala penjuru taman dan sungguh kontras ketika ku sadar diantara 150 staff yang ada hanya aku sendiri yang mengenakan batik. Sapaan pak Camat pun kerap datang menggodaku, sebuah meja prasmanan berikut alat barbeque tepat berada ditengah-tengah taman, panggung seadanya beerbentuk kanebo di ujung taman, dan tempat air minum termasuk teh dan segala hidangan penutup mulut berada disisi kanan taman, kulirik hidangan yang ada uhh menggoda selera terdapat sambal khas terasi, kerupuk udang, lalapan segar, nasi putih yang lama tak kujumpai, perlu diketahui di cafeteria hotel yang disediakan untuk staff berbagai menu makanan dan nasi yang kita jumpai biasanya ala Arabic, India atau Srilangka tak pernah kita temui nasi yang dimasak seperti biasa kita temui di Indonesia apalagi menu Indonesia seperti yang kutemui di acara tersebut apalagi ada ayam bakar bumbu kacang dan bumbu kecap yang membuatku meneteskan liur.

Panitia mengumumkan adzan magrib telah tiba, disini tak terdengar suara adzan seperti halnya ditanah air kita kan mudah mendengar adzan dari mesjid-mesjid atau mushola terdekat, disini mesjid dan mushola terdekat berada sekitar 20 menit menggunakan kendaraan, jauh dan kita tahu adzan magrib telah tiba dari siaran-siaran TV ataupun radio. Begitu telah diberitahukan adzan magrib sebagian besar dari kita menuju tempat air minum mengambil air atau teh untuk membatalkan puasa, karena sebagian dari kita non muslim maka bagi yang muslim menuju mushola accomodasi di lantai 1 gedung sebelah untuk sholat magrib secara berjamaah, selesai sholat kita kembali ke tempat acara dan memulai menyantap hidangan utama yang nikmat dan sedikit melupakan kerinduan kita akan masakan Indonesia, segala permainan diadakan menemani acara makan-makan termasuk acara comedian yang digelar dan tak lupa pula salah satu temanku yang membacakan teks proklamasi ala bung karno dengan berdandan menggunakan jas, peci hitam lengkap dengan suara yang dimirip-miripkan BK, quiz-quiz tentang seputar sejarah kemerdekaan, sambutan dari ketua panitia, lagu-lagu perjuangan, juga hukuman untukku berpidato karena tidak memakai dress code dan puncaknya selesai menyantap hidangan yang seolah-olah tak membuatku ingin berhenti makan jika tak ingat akan kenyang secara bersama-sama kita berdiri berpegangan tangan dan serempak menyanyikan lagu Indonesia Raya, semangat yang ada begitu menggemuruh dan dengan kompak lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama-sama begitu lantang dan keras mengguncang AMSA, menggoyang dubai dan menghentakkan UAE.

Ditengah rutinitas kita bekerja di kota ini, disegala macam makanan dan pergaulan international yang ada, ternyata membuatku sadar makanan Indonesia, dan berkumpul bersama keluarga besar seluruh staff Indonesia ataupun bisa berbicara, bergembira bersama, nyanyi bersama dalam satu bahasa yaitu bahasa Indonesia seperti yang terjadi di acara buka bersama tersebut sungguh jarang kutemui, buka bersama tersebut dengan tema ketupat merah putih walaupun dalam menu tak ada ketupat atau sayur opor ayam seperti tema di undangan tapi tetap dapat melupakan sejenak kerinduan kita akan Indonesia, masakan Indonesia, keluarga dan berbagai tradisi yang mewarnai puasa ramadhan ....Dirgahayu Indonesia jayalah selalu dan berkibarlah merah putihku kesetiap pelosok dunia.



AMSA, Jumeirah Village Gate 10
South Al Barsya, Dubai UAE

17 Agusutus 2010

No comments:

Post a Comment