teringat cerita si doel anak sekolahan yang diperankan Rano Karno, kisah keseharian budaya betawi sederhana yang merupakan keseharian dari sebagian penduduk jakarta asli betawi, meninggalnya Bang Bens atau benyamin Sueb menjadi cerita itu berlangsung begitu menyedihkan dan terlihat nelangsanya anak betawi yang ditinggal oleh bapak nya dan belum bisa mandiri, lalu Mas Karyo atau basuki meninggal dan pa Tile meninggal, dan sosok Zaenab yang sederhana serta tipikal isteri yang setia serta tidak banyak menuntut apa2 benar2 merupakan perempuan yang sangat sabar dalam menghadapi permasalahan hidup dan benar2 sosok yang easy going bagi masayarakat modern.
film lanjutannya terus meningkatkan jumlah penonton dan tetap mampu meraih rating siaran yang tinggi, terakhir si doel anak pinggiran masih diisi oleh sebagian pemain lamanya walaupun telah banyak ditinggalkan oleh pemain kawakannya, penampilan zaenab dan doel begitu terasa luar biasa hebat aktor kawakan yang betul2 bisa membawai perannya terutama dalam adegan dikala zaenab menyarankan doel untuk menyeraikan dirinya dikala anak si doel dari sarah datang dan mulai memasuki kehidupan rumah tangga mereka, saat itupun si doel menegaskan jika sarah merupakan masa lalu dia dan masa depannya ada bersama zaenab...
melihat film itu dan membayangkan keadaan betawi pada saat ini betul2 terasa mendapatkan sedikit pencerahan dan penghargaan atas suku betawi yang selama ini terpinggirkan, sebagai keturunan suku betawi yang mana ayah saya, kakek saya, buyut saya dari pihak laki2 adalah betawi yang beralamat di cikoko pancoran sebelum tanahnya terjual, lalu dari pihak ibu kakek saya asli betawi yang terggusur dan pindah ke bandung (suka miskin) yang skhirnya pindah ke ciamis.
teringat akan hal itu kemarin begitu saya interview satu calon karyawan yang lahir dan besar di jakarta begitu ditanya asli mana dia bilang solo, begitu ditanya bisa bahasa jawa solo dia bilang tidak bisa dan hanya ibu nya yang berasal dari solo, ayahnya dan dia kelahiran jakarta, apakah bukan namanya menghianati kota jakarta itu sendiri, tak heran jika suku betawi terpinggirkan karena mereka beranggapan gak keren jika disebut anak betawi, lebih bagus jika dia bilang anak solo, suroboyo atau asli sunda....hehehe
tetapi itu hak mereka apapun alasannya menurut saya jika dia memiliki bapak yang lahir di jakarta, dia nya juga lahir di jakarta atau telah lama tinggal di ibukota ini maka seharusnya dia mengakui betawi lah suku nya....
untuk kota tercinta ku Jakarta
untukmu Betawi
Thursday, September 8, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment