Sunday, March 21, 2010


dengan segala keterbatasan mereka, dengan segala bentuk halangan yang ada, mereka berusaha membawa bendera indonesia agar di kenal diseluruh dunia, diantara kekurangan yang ada mereka mencoba mengukir sejarah, membuat bangga anak cucu di masa depan, dengan mengatakan Indonesia telah ada pendakinya mencapai ke puncak tertinggi dunia di tujuh benua... semoga sukses dan ukir terus prestasi demi bangsa kita...

Liputan6.com, Jakarta: Mimpi itu kini di depan mata, yakni mendaki tujuh puncak gunung di berbagai belahan dunia. Yoppi Rikson Saragih Ketua Harian Wanadri mempersiapkan dana yang cukup besar untuk mewujudkannya, lebih dari Rp 9 miliar. "Sebenarnya ini mimpi semua pendaki gunung di dunia," tutur Yoppi di studio SCTV Jakarta, Sabtu (13/3). Yoppi hadir bersama dua anggota muda, Ardhessir dan Gina Afriani.

Yoppi menambahkan, tantangan untuk mencapai puncak tak mudah. Ini mengingat belum ada seorang pun peserta dari Indonesia yang berhasil menaklukkan ketujuh puncak itu. "Kalau kemampuan, SDM yang kita miliki sudah cukup. Cuma masalah dana saja," ucap Yoppi.

Tim ekspedisi puncak 7 benua akan memulai perjalanan pada 5 April nanti. Medan pertama yang akan dilintasi Gunung Carstenz Pyramid atau Puncak Jaya di Papua. Ketinggiannya 4.884 meter dari permukaan laut. Berikutnya adalah Gunung Kilimanjaro berketinggian 5.895 meter di Afrika, Gunung Mckinley di Amerika Utara, Gunung Elbrus (5.642 meter) di Eropa, Puncak Aconcagua (6.962 meter) di Amerika Selatan, puncak Vinson Massif (4.897 mdpl) di Antartika serta terakhir Gunung Everest berketinggian 8.850 meter di Asia.

Ardhessir mengaku deg-degan. Karena ini adalah pengalaman pertama baginya. "Kebetulan belum punya pengalaman sama sekali," tutur pria bertubuh langsing ini. Namun demi merealisasikan mimpi, Ardhessir banyak menerima pelajaran dari senior-seniornya.

Berbeda dengan Gina. Ia sedikitnya sudah punya pengalaman mendaki. Obyek yang pernah dilaluinya diakui sejumlah gunung di sekitar Jawa Barat dan Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusatenggara Barat. Dan ekspedisi ini, adalah yang pertama bagi Gina. "Gunung yang ketinggiannya di atas 3.500 meter belum," kata perempuan berambut panjang ini.

Bagi Yoppi, ekspedisi ini bukan bentuk penaklukkan kepada gunung-gunung yang akan didatanginya. "Kami hanya mencoba bersahabat dengan alam, karena alam tempat bermain kita," jelas Yoppi. Ia optimistis berhasil melewati rintangan yang ada. "Dengan mempelajari karakteristik alam, dengan persiapan-persiapan fisik dari pengalaman senior-senior kami, kami yakin," tambah Yoppi.(AIS)

6 comments:

  1. Gunung Agung

    print cetak



    Gunung Agung terletak di ujung timur Pulau Bali. Kawah berdinding landai dengan kedalaman 200 m terletak di puncak gunung. Hanya tiga letusan yang pernah tercatat, terakhir selama 1963-1964 yang menghasilkan aliran piroklastik dan lahar.



    Dari puncak gunung Agung kita dapat melihat puncak Gunung Rinjani yang berada di pulau Lombok, meskipun kedua gunung tertutup awan karena kedua puncak gunung tersebut berada di atas awan. Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa Gunung Agung adalah tempat bersemayamnya dewa-dewa, dan juga masyarakat mempercayai bahwa di gunung ini terdapat istana dewata. Oleh karena itu, masyarakat Bali menjadikan tempat ini sebagai tempat kramat yang disucikan.



    Pendakian menuju puncak gunung ini dapat dimulai dari tiga jalur pendakian, yaitu dari:

    - selatan adalah dari selat lewat sangkan kuasa,

    - tenggara ialah dari Budakeling lewat nangka dan

    - barat daya yang merupakan jalur pendakian yang umum digunakan oleh para pendaki yaitu dari Pura Besakih.



    Disarankan bagi para pendaki untuk tidak membawa makanan berbahan sapi, karena areal gunung ini sangat disucikan.

    ReplyDelete
  2. http://images.google.com/imgres?imgurl=http://farhatkhan.files.wordpress.com/2008/08/persada-di-puncak.jpg&imgrefurl=http://farhatkhan.wordpress.com/my-gallery/&usg=__ixYvTu1BcbGc2Ea38avu2IPiR5k=&h=2292&w=3056&sz=1138&hl=en&start=17&sig2=8ztE4GFGvcW7UQvZZlbrmg&itbs=1&tbnid=Ipw-km3tnBHs8M:&tbnh=113&tbnw=150&prev=/images%3Fq%3Dpuncak%2Bgunung%2Bagung%26hl%3Den%26sa%3DG%26rlz%3D1B2GGFB_enAE272%26gbv%3D2%26tbs%3Disch:1&ei=ZWimS_XNA47m7AO294G9Bw

    ReplyDelete
  3. Mendaki Gunung Agung, Antara Tantangan & Kepuasan Bhatin

    Posted in Jalan-Jalan, Petualangan on 10. Jan, 2008

    Gunung AgungAkhir tahun 2007 kemarin, 3 orang mahasiswa pecinta alam hilang di Gunung Agung, Karangasem Bali. Ketiga mahasiswa Mapala itu adalah Muhammad Iqbal (21), Eko Saputro Sudirman (21), dan Yunita Indah Safitri (20).

    Salah satu mahasiswa, Muhammad Iqbal ditemukan telah menjadi mayat pada bagian jalur jalan setapak antara puncak satu meanuju puncak dua, di daerah ketinggian sekitar 2.600 meter di atas permukaan laut.

    Desas-desus yang saya dengar bahwa Yunita Indah Safitri sempat bertanya kepada salah seoarang petugas jaga loket di Pura Besakih, apakah wanita yang sedang datang bulan diperkenankan mendaki Gunung Agung, mengingat dia sedang dalam keadaan datang bulan. Namun, akhirnya toh tetap dia mendaki.

    Terlepas dari, apakah desas-desus ini benar saya juga tidak tahu. Saya bukan seorang yang mengerti agama atau hal-hal metafisik lainnya. Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika akan mendaki Gunung Agung (saya bukan seorang pendaki profesional, tapi saya telah mendaki Gunung Agung puluhan kali, baik melalui Besakih atau Selat lewat Pura Pasar Agung).

    1. Mendaki Gunung Agung sebaiknya jangan dilakukan pada saat musim hujan. Saat musim hujan, cuaca di puncak Gunung Agung bisa berubah sewaktu-waktu. Suhu bisa mencapai kurang dari 10 derajat Celcius. Jalan juga menjadi sangat licin.
    2. Bawalah bekal yang cukup. Perjalanan mencapai puncak Gunung Agung bisa mencapai 7-10 jam dari Pura Besakih dan 4-5 jam dari Pura Pasar Agung. Jika Anda kesulitan membawa bekal yang banyak, sewalah porter yang khusus membawa bekal Anda. Total waktu yang Anda butuhkan naik-turun Gunung Agung adalah 15 sampai 20 jam.
    3. Bawalah pakaian yang cukup tebal. Jika cuaca dingin akan sangat membantu. Jika pakaian Anda tidak mampu melindungi Anda dari kedinginan, hal yang paling baik Anda lakukan, carilah lembah atau tebing. Berlindunglah disana.
    4. Akan lebih baik Anda jika memulai pendakian pada malam hari. Saya biasanya memulai pendakian pada jam 11 malam dari Pura Besakih, dan jam 2 dari Pura Pasar Agung. Tujuannya adalah, ketika Anda masih cukup kuat pada saat mulai mendaki, dan pada saat turun sudah siang ketika Anda sudah lelah.
    5. Jika perlu bawalah tenda (jika Anda mendaki dari Besakih). Saya biasanya mendirikan tenda pada perjalanan telah mencapai sekitar 4 jam dari Pura Besakih. Setelah Anda melewati hutan, Anda akan menemukan tempat yang cukup nyaman untuk mendirikan tenda.
    6. Gunakan sepatu trekking yang ringan dan bisa diandalkan ketika Anda melewati jalan licin.
    7. Jika dipandang perlu, carilah guide. Guide-guide di Besakih biasanya sudah berpengalaman mendaki Gunung Agung.
    8. Gunung Agung adalah gunung yang disucikan oleh masyarakat Hindu di Bali. Respeklah. Jika Anda dilarang, maka turutilah. Kepercayaan masyarakat Bali sangat kuat, Anda resepek masyarakat dan alam juga akan respek kepada Anda.

    Sebaiknya Anda tidak mendaki jika:

    1. Jika hujan
    2. Jika anda sedang datang bulan
    3. Jika sedang ada odalan atau upacara di Pura Besakih.

    Semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
  4. Gunung Agung 3142 m

    Pendakian menuju puncak gunung ini dapat dimulai dari tiga jalur pendakian yaitu :

    * Dari selatan adalah dari selat lewat sangkan kuasa.
    * Dari tenggara ialah dari Budakeling lewat nangka
    * Dari barat daya yang merupakan jalur pendakian yang umum digunakan oleh para pendaki yaitu dari Pura Besakih.

    ReplyDelete
  5. Bali Hiking Trail -- Gunung Agung

    The most sacred and highest mountain of Bali is also one of the most popular mountains to go climb. This Bali hiking trail can be really though, especially towards the summit.

    So you should be trained and fit if you have set your sight on this mountain...

    The best time to climb Gunung Agung is from July until September. It is prohibited to go hiking during religious events though. The Balinese believe that if you ignore this rule the gods will punish you.

    You can believe it or not but I think out of courtesy it is better to respect this rule...

    There are two trails to the top and for both of them you must arrange a guide. In the lower part of the mountain the area is pretty forested and the different paths make it very confusing.

    Besides, it’s a shame if you are late for the sunrise just because you got lost...

    view on gunung agung
    Reach the top before the cloud sets in…

    If you want to be at the top to see those views Bali is famous for try to leave before 8am. Around 12 am the clouds start to gather around the mountain and you won’t see anything anymore.

    If you like to see the beautiful sunrise at Gunung Agung you have to leave even earlier because the show starts around 6am.

    Most hikers leave at dawn the day before so they are there on time and don’t forget to bring extra clothing if you want to do this as well, it can be freezing...

    The two popular and shortest Bali hiking trails start from Pura Besakih and along the southern slopes from Pura Pasar Agung.

    The Pura Besakih route: This trail takes you to the top of the mountain from where you can see almost every corner of Bali. It’s a difficult climb, especially near the summit when it gets really steep.

    The climb is about 2200m long and it takes around 6 hours to reach the summit and 5 hours to get back again.

    The Pura Besakih trail is longer than the second option and you have to leave at 6 am just to be back before nightfall.

    There are guides as well who love to take you up the mountain around midnight so you will be on the top when sunrise begins.

    These experienced guides can be arranged at the tourist information centre near the entrance of Pura Besakih.

    gunung agung hiking signs

    The Pura Pasar Agung route: This hike starts at the temple Pura Pasar Agung, located on the southern side of the mountain.

    The trail takes you along the lower edge of the crater rim however you won’t be able to reach the summit of Gunung Agung from here.

    Nonetheless you have great views on the eastern and southern part of Bali from here.

    All you have to do is to make an initial arrangement at Selat the day before you plan to climb the mountain from Pura Pasar Agung. Here you should report at the police station so they can help you find a guide.

    The hike can take up to 3 to 4 hours and the best time to start your climb from Pura Pasar Agung is early in the morning. The most common time to start hiking is really early in the morning, around 4am.

    To make sure you are already near the starting point it is possible to spend the night near the temple. There is a small village called Sebudi, 5km from Selat that has accommodation.

    ReplyDelete
  6. 7. AGUNG


    Merupakan gunung berapi di Bali yang paling aktif, Gunung Agung yang berkabut dipandang sebagai pusat kehidupan di Bali, pusat semesta alam. Setiap kuil di Bali memiliki pagoda yang dipersembahkan kepada Agung, dan gunung itu dianggap sebagai tahta sang raja. Pura Besakih, ‘ibu kuil’ di lereng gunung Agung adalah tempat yang paling keramat di Bali, dan festifal tahunannya selama bulan kesepuluh kalender lunar diadakan di seluruh pulau. Dalam cuaca cerah pendakiannya relative mudah, banyak pengunjung mulai sekitar pukul 10 malam agar sampai di puncak pada waktu fajar, untuk menikmati sebuah pemandangan yang pantas dipersembahkan bagi para dewa.

    ReplyDelete