Saturday, March 6, 2010
mahasiswa VS masyarakat
HMI Makasar.......
hari ini kembali ku temukan cerita lara tentang mahasiswa negeriku, mereka bertengkar dengan polisi dan setelah itu mereka pun berkelahi dengan masyarakat, jauh sebelum berita itu terdengar mahasiswa vs mahasiswa terdengar di daerah makasar.. mahasiswa yang seharusnya mengedepankan intelektual, kecerdasan dan keilmuan mereka kepada masyarakat ataupun negerinya, dimana letak bakti kepada ibu pertiwi dan dimana letak pertanggung jawaban mereka sebagai generasi yang dipunggungnya terdapat tanggung jawab masa depan bangsa ini..
kekecewaan mereka terhadap polisi yang melakukan penertiban dan mengakibatkan kerusakan markas HMI Makasar sebelumnya patut diprihatinkan dan memang merupakan kesalahan fatal yang dilakukan oleh polisi, tetapi kesalahan yang dilakukan polisi dibalas dengan tindakan anarki dan dengan melakukan demontrasi yang membuat lalu lintas macet, rusuh dimana2 sungguh sangat keterlaluan dan benar2 tidak dapat diterima akal sehat... tak ada alasan apapun untuk membenarkan tindakan anarkis apalagi dilakukan oleh seorang yang bertitel mahasiswa..
jiwaku dan pola pikir yang kujalani dalam hidup ini sungguh mengagungkan apapun bentuknya sesuatu yang dilakukan dengan tanpa kekerasan untuk itu ku sangat mencela apapun bentuknya kekerasan, kusangat mencintai keilmuan dan kutahu dengan ilmu seseorang melakukan tindakan apapun berdasarkan pikiran dan logikanya, jika emosi yang muncul maka saat itu juga logika dikedepankan.. manakala amarah menguasai pikiran makan logikalah yang menurunkan amarah agar tidak meluap..
mahasiswa seharusnya tahu dan mengerti hal tersebut, tetapi yang terjadi saat ini para mahasiswa tidak memikirkan apapun yang akan mereka lakukan, baik dan buruk tidak menjadi masalah bagi mereka, perkelahian yang ada saat ini cerminan dari mahasiswa yang tidak berpikir untuk melakukan apapun... apakah kelakuan mereka mencoreng nama baik mahasiswa ataupun membuat masyarakat sebagai ladang pengabdian mereka nantinya kecewa terhadap pemudanya..?
benar2 ku tak habis pikir dosa dan kutukan apa yang terjadi dinegeriku, kenapa rakyat dan pemuda di negeriku mudah sekali tersulut emosinya dan mudah sekali mengeluarkan amarahnya tanpa berpikir dua kali, telah banyak contoh yang dimana amarah rakyatku sungguh merusak negara ini, pengrusakan pasilitas umum, pemblokadean jalan2 umu yang mengakibatkan macet di jalanan dan mengganggu roda perekonomian serta berbagai tawuran yang menciderain antar rakyatku sungguh memprihatinkan.. apakah mereka tak pernah berpikir jika satu saja hati terluka akibat amarah kita berapa ratusan kata maaf yang harus kita keluarkan dan belum tentu termaafkan, lalu jika satu saja fasilitas umum dirusak berapa dana yang kita harus keluarkan dan mulai membangun kembali yang tentu saja dana yang diambil dari negara kita dan pasti menghambat pembangunan fasilitas umum yang lainnya diamping itu juga kita berjalan mundur ataupun jalan ditempat mengenai pembangunan.... apalagi jika yang dirusak lebih dari satu seperti yang terjadi di makasar..
mahasiswa tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan masyarakat betul2 membutuhkan kaum intelek ini, jika mereka bertikai maka masyarakat akan menjauhi mahasiswa dan mahasiswa akan berdiri sendiri dan perpecahan seperti ini akan membuat bangsa ini semakin terpuruk.... sungguh mengecewakanku..
polisi kita masih belum mapan dalam arti organisasi itu baru meraba2 untuk berkembang dan semakin bisa mengatasi setiap permasalaha dan persoalan dalam masyarakat kita, wajar jika dalam prakteknya terdapat berbagai kesalahan dan tak pantas rasanya di jadikan alasan untuk berbuat anarkis... STOP KEKERASAN....... STOP ANARKIS..... DEMI BANGSAKU.....
KESIMPULAN:
1. kesalahan yang dilakukan polisi, jika pihak HMI tak mau memafkan maka gunakan jalur hukum, minta ganti rugi..
2. gunakan cara2 elegan dengan mengkritik satuan polisi di media kabar, dan buka perdebatan tentang hal tersebut dihadapan masyarakat.
3. duduk bersama bahas dan bicarakan kemungkinan yang bisa mereka lakukan, dengan gunakan mediator yang netral..
4. apapun bentuk kekerasan tak dibenarkan.
5. jangan pernah merusak apapun yang telah kita bangun.
6. berbeda pendapat merupakan hak setiap orang tetapi jika memaksakan pendapat ke orang lain dan dengan cara2 pemaksaan hal tersebut tidak dibenarkan..
7. gunakan otak dan bukan otot.
8. terima kasih
9. MArch, 6th 2010
10. INT, CITY
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Usman Arifin Mursan
ReplyDeleteMahasiswa yg katanya kaum intelektual ko masih jg menggunakan kekerasan dlm rangka memprotes pengrusakan markas HMI makasar..tak tahukah mereka bahwa banyak cara yg lebih elegan dan terhormat serta langkah cerdas bisa dilakukan mereka..menuntut melalui jalur hukum polisi, menulis & mengkritik di surat kabar atau adakan dialog kedua pihak, jangan melakukan tindakan anarkis !