Friday, April 16, 2010

Biarkan Beribu Bunga Berkembang Bersama


Bunga identik dengan keindahan dan warna, didalam kebun yang indah bunga selalu bermekar ria beraneka warna, apapun jenisnya dan darimana asalnya bunga selalu indah jika terdapat beberapa warna yang menghiasi kebun tersebut. ketika kehidupan ini diidentikan dengan sebuah kebun maka akan diartikan jika warna-warni kehidupan selalu tidaklah bisa seragam atau sama dalam satu warna untuk itu kehidupan yang indah berarti kehidupan yang tidak monoton, seragam dan harusnya dipenuhi dengan berbeda-beda warna.

dunia itu panggung sandiwara begitu orang bijak berkata, demikian ibarat itu diumpamakannya maka panggung sandiwara itu haruslah selalu tidak monoton atau seragam, jika para pemain sandiwara itu berada hanya di tengah panggung saja ataupun seluruh pemain hanya disebelah kanan saja semuanya maka pertunjukan itu tidak menarik. agar terlihat menarik selayaknya jika para pemain itu berpencar atau berada pada posisi yang berbeda-beda dan memenuhi seluruh pangguang, satu orang di sisi kanan, yang lain di sisi kiri, yang lainnya lagi di depan, belakang, berdiri, duduk, tidur dan lain sebagainya sesuai skenarionya masing-masing.

dalam bukunya Ketua Mao, pemimpin politik besar paling berpengaruh di China mengartikan biarkan beratus bunga tumbuh berbeda-beda dengan maksud agar setiap orang boleh meberikan suara yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya dan akhirnya dari perbedaan pendapat itu muncul kesimpulan yang dapat dan harus dijalankan, dengan prinsip itu pula dia membangun perekonomian china sehingga menjadi pertumbuhan yang demikian pesat saat ini.

teringat di awal usia mudaku saat2 menjelang lulusan sekolah menengah keinginan untuk menjadi dokter begitu kuat tertanam di benakku, tetapi begitu kakak salungku masuk akademi perawat dan selalu bicara mengenai dunia medis langsung ambisi itu luntur, alasan utamanya kumau dalam satu keluarga tak bagus jika memiliki seragam profesi, alasan itulah yang muncul sehingga ku ambil dunia perhotelan, namun berikutnya adik bungsuku mengikuti jejakku menggeluti dunia hospitality dan akhirnya kumemilih dunia hukum yang ternyata begitu kusenangi..

sangat menarik dalam lingkungan keluarga ku yang memiliki lima saudara masing2 pribadi saudara2 ku berbeda2 dalam berkarier, ada yang di medis, hukum, tata boga, ekonomi, sejarah dan islam, sangat lah indah keberagaman kami, semoga nanti menjadi makin indah dengan adanya berbagai karier yang di ambil oleh keponakan2 ku,,


seragam bukannya tidak bagus, sama pendapat bukannya tidak elok, satu suara tidaklah buruk namun akan lebih indah jika kita memiliki berbagai warna, beraneka pendapat dan macam2 suara dalam satu harmoni dalam satu kebersamaan yang membuat hidup ini lebih indah, beribu2 suku dalam satu wilayah Indonesia..... lalu kenapa ko masih banyak yang saling bertikai saling menghujat karena perbedaan.. bukankah perbedaan itu harus kita syukuri... dan bukan kita pertentangkan.. karena memang perbedaan telah digariskan dan harus ada..


berita yang ada saat ini karena hal2 yang biasanya tidak ketemu dalam negoisasi untuk menyatukan berbeda pendapat berakhir ribut dan bertikai, kasus mbah priuk membuatku terheran2, perbedaan keinginan dan berbeda pendapat menimbulkan korban, dan ;lebih tragisnya lagi korban yang menjadi saling lawan adalah sama2 pengikut pengajian rutin yang sering diadakan di makam tersebut dan terjadi pertikaian karena berbeda pendapat, setelah ada korban, banyaknya barang yang rusak barulah kata sepakat disepakati.. sungguh terlambat, orang yang telah meniggal tak mungkin hidup kembali dan luka dihati susah untuk diobati... telah terjadi..


Tragedi priok

april 15 2010

2 comments:

  1. Integrasi Indonesia dengan pasar global telah menumbuhkan kepentingan untuk mengembangkan pengelolaan terminal tersebut sesuai standar internasional tentang pengamanan kapal dan fasilitas pelabuhan. Jika tidak, ada kekhawatiran bahwa kapal berbendera Indonesia akan ditolak di pelabuhan luar negeri dan pelabuhan di Indonesia tidak akan dimasuki kapal luar negeri. Jadi, apakah pengembangan pelabuhan ini merupakan suatu kebutuhan? Hampir pasti ya.

    Friedman menyebut bahwa kita tidak mungkin mampu berkembang tanpa tersambung dengan sistem global. Kita juga tidak akan mampu bertahan tanpa sistem operasi yang sesuai untuk mendapatkan manfaat globalisasi dan terlindung dari dampak buruknya. Pengamanan maritim, pencegahan dan peraturan tegas untuk menghindari gangguan terhadap pelayaran dan perdagangan internasional adalah bagian sistem operasi tersebut.

    Tanpa sistem operasi, Pelabuhan Tanjung Priok suatu saat nanti barangkali hanya menjadi kawasan cagar budaya untuk mengingat betapa nenek moyang kita mahir melaut dan berdagang. Maka, rencana penataan ulang untuk memperlancar akses dari dan ke pelabuhan serta untuk meningkatkan keamanan pelabuhan adalah masuk akal.

    Sekarang kita timbang pandangan warga dan ahli waris yang memiliki ikatan dengan makam Mbah Priuk di kawasan Terminal Peti Kemas Koja.

    Mbah Priuk yang dikenal dengan nama Al Imam Al’Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad disebut berlayar dari Palembang menuju Batavia tahun 1700-an untuk menyebarkan ajaran Islam.

    Diserang armada Belanda dan diterjang ombak, demikian kisah tersebut, kapal Habib terbalik hingga dia terseret ke suatu semenanjung dengan periuk dan dayung teronggok di samping jenazahnya. Kisah tentang periuk tersebut diyakini menjadi cikal sebutan Priok. Hingga kini makam Mbah Priuk masih ramai diziarahi orang.

    Dapat dipahami, kisah Mbah Priuk dan makamnya adalah tambatan identitas bagi sebagian kalangan. Namun, tidak mudah memahami bahwa identitas merupakan sesuatu yang pokok bagi keberadaan manusia.

    Amartya Sen dalam Identity and Violence bahkan mengeluhkan betapa sebagian kepustakaan tentang analisis sosial dan ekonomi melakukan reduksi dengan mengabaikan identitas. Pengabaian tersebut mewujud dalam langkah menihilkan pengaruh rasa identitas sebagai nilai yang dipandang penting dan memengaruhi perilaku orang.

    Sen (2007:27) menyayangkan bahwa banyak teori ekonomi kontemporer mengandaikan bahwa dalam menentukan arah, tujuan, dan prioritas, orang seolah tidak dipengaruhi oleh identitas dirinya bersama orang lain.

    Dalam beberapa hal, upaya ”penertiban” oleh Satpol PP dan polisi terhadap makam Mbah Priuk mengabaikan nilai penting identitas yang, antara lain, bersumber dari keterikatan sebagian kalangan terhadap Mbah Priuk.

    Bagaimanapun, kepentingan untuk menyesuaikan diri dengan sistem ekonomi global tidak harus berbenturan dengan pemeliharaan identitas.

    ReplyDelete
  2. dengan perbedaan kita jadi tahu indahnya kebersamaan... bagiku sebagai anak muda senang rasanya jika memiliki teman dari berbagai bangsa seperti disini, senang belajar banyak bahasa ibu, senang memiliki berbagai karakter teman dan sangat menyukai pembicaraan dengan berbagai agaman, karena fluralitas sungguh begitu mempesonaku, muslim yg baik adalah mereka yang dirasakan nyaman dan asyik didekat teman-temannya yang berbeda agamanya...

    ReplyDelete