Tuesday, April 20, 2010

Dinasti al saud

KERAJAAN Arab Saudi didirikan pada 1932 oleh Abdul Aziz Ibn Abdur Rahman al-Saud dan diperintah turunannya dalam bentuk monarki. Penduduknya sekitar 22 juta, lebih dari 6 juta di antaranya warga asing.
Wilayah kerajaan ini menempati 80 persen Jazirah Arab dan termasuk
empat kawasan geografis dengan budaya berbeda yang disatukan setelah
militer takluk pada Abdul Aziz dalam perempat pertama abad ke-20.
Provinsi Timur di pesisir Teluk Persia, yang disebut al-Hasa, merupakan
wilayah kerajaan paling subur tempat industri minyak bercokol yang
dihuni kelompok minoritas Syiah (sekitar 6 persen dari penduduk Saudi).Dalam ajarannya, Ibn Abdul Wahab menekankan keharusan
menegakkan keesaan Tuhan yang esensial dalam praktik ritus, menentang
praktik doa kepada para wali berdasarkan pendapat bahwa seorang pemuja
yang mencari perantaraan seorang wali dengan Tuhan merupakan tindakan
syirik.
Filsafat Ibn Abdul Wahab memuluskan ambisi politik Muhammad Ibn Saud:
sang pembaru yang menyerukan ketaatan kepada seorang penguasa muslim
yang adil karena komunitas mukimin dapat memenuhi tujuannya hanya
dengan melakukan baiat (sumpah setia) kepada seorang penguasa muslim
yang, dalam konsultasi dengan ulama, bersedia menegakkan hukum Tuhan. Bagi kaum Wahabi Najd, perkawinan antara ulama dan mereka yang berkuasa merupakan tanda pemerintahan Islam yang sesungguhnya.
SEJAK minyak ditemukan di negeri itu pada tahun 1950-an, terutama saat
bum minyak pada 1974 menyusul perang Arab-Israel, Arab Saudi yang
merupakan produsen minyak terbesar di dunia dikenal sebagai negeri yang
stabil dan makmur. Perang Teluk (1990-1991) menandai titik balik dalam
munculnya sentimen Islam dan oposisi terhadap keabsolutan monarki Saudi
di kalangan kaum liberal berorientasi Barat, golongan konservatif
religius, para penyokong HAM, dan kelompok minoritas.
Banyak warga Saudi dari berbagai kelompok agama dan politik menentang
diundangnya pasukan AS ke Saudi dan sebaliknya, mendukung solusi
nirkekerasan ala Arab terhadap masalah yang dianggap sebagai urusan
regional. Pada 1991 sebuah petisi dikirimkan kepada raja
menuntut sebuah konstitusi, dewan perwakilan rakyat, pengadilan yang
independen, dan persamaan di antara seluruh warga terlepas dari asal
etnis, suku, kelompok, atau golongan sosialnya. Petisi itu ditandatangani oleh para pemimpin sekuler, dosen perguruan tinggi, dan pemimpin agama.

Raja menanggapinya dengan mengumumkan bahwa reformasi dalam tahap perencanaan.
Setahun kemudian (1992), raja mengumumkan didirikannya "Hukum Dasar"
pemerintah dan Dewan Syura, tapi perubahan-perubahan yang diumumkan
itu-disebut "reformasi kosong" oleh organisasi HAM Middle East
Watch-gagal membuka pengambilan keputusan oleh pemerintah bagi berbagai
kelompok kepentingan. Sesungguhnya mereka menguatkan kekuasaan
pemerintah, khususnya kekuasaan raja (The Oxford Encyclopedia of the
Modern Islamic World).
Dengan demikian, oposisi makin keras dan meluas. Pada November 1995 markas militer AS di Riyadh diserang bom mobil yang menewaskan lima personel militer AS. Bila pada 1981 pendapatan Saudi dari minyak sebesar
116 miliar dollar, tahun 1994 tinggal sekitar 40 miliar dollar, tahun
2002 naik menjadi 55 miliar dollar, dan pada 2003 ini diharapkan naik
lagi menjadi 70 miliar dollar AS sebagai konsekuensi Saudi menaikkan
produksinya untuk menggantikan minyak Venezuela, Nigeria, dan Irak yang
hilang di pasaran.
Kendati pendapatan minyak terus meningkat, Saudi masih terus menghadapi
tantangan ekonomi jangka panjang yang serius, termasuk jumlah
penganggur yang tinggi, salah satu pertumbuhan penduduk tertinggi di
dunia (3 persen), dan kebutuhan meningkatkan pengeluaran pemerintah.
Pendapatan per kapita dari ekspor minyak Saudi berada jauh di bawah
pendapatan dasawarsa 1970-an dan awal 1980-an (2.296 dollar AS per
orang tahun 2002 dibandingkan dengan 23.820 dollar pada 1980).

hanya sekadar memberi masukan kepada pemerintah.

Apa pun, Dinasti al-Saud kini telah memasuki usia senja.
Monarki tak bisa lagi bertahan dengan legitimasi yang bersandar pada
premis rapuh bahwa Dinasti al-Saud memerintah dengan berkonsultasi
dengan ulama. Zaman telah berubah. Masyarakat
Saudi pun telah berubah seiring dengan masuknya nilai-nilai Barat
sebagai konsekuensi dari pembangunan gencar yang dilancarkan sejak
1960-an.

No comments:

Post a Comment