PRESIDEN Amerika Serikat Barack Obama mengonfirmasi tewasnya pimpinan jaringan teroris internasional Osama bin Laden, dalam pidatonya pada Minggu (1/5), pukul 23.38 waktu setempat. Osama tewas dalam aksi baku tembak dengan pasukan AS di Abbottabad, Pakistan.
Berikut isi pidato lengkap Obama:
SELAMAT malam. Malam ini, saya melaporkan kepada warga Amerika Serikat (AS) dan dunia bahwa pemerintah AS telah melancarkan sebuah operasi yang menewaskan Osama bin Laden, pemimpin Al-Qaeda dan teroris yang bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan pria, wanita, dan anak-anak yang tidak berdosa.
Hampir 10 tahun lalu, suatu hari cerah di bulan September menjadi kelam ketika sebuah serangan terburuk dalam sejarah AS terjadi. Gambar dari serangan 9/11 terekam dalam ingatan kita semua.
Sebuah pesawat terbang yang dibajak melintas di langit, Twin Tower runtuh hingga rata dengan tanah, asap hitam membumbung dari Pentagon, reruntuhan Flight 93 tampak di Shanksville, Pennsylvania, dimana aksi warga yang dengan gagah berani menghindarkan kita dari lebih banyak kesedihan dan kehancuran.
Selain itu, kita juga jangan lupa dengan gambar terburuk yang tidak dilihat dunia. Kursi kosong di meja makan, anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran ibu atau ayah mereka, serta orang tua yang tidak pernah merasakan kembali pelukan anak mereka. Sedikitnya 3 ribu warga AS kehilangan nyawa mereka dan meninggalkan lubang besar di hati kita semua.
Pada 11 September 2001, saat kita semua berduka, warga AS bersatu. Kita menawarkan bantuan kepada tetangga kita dan kita menawarkan darah kita kepada mereka yang terluka.
Kita memperkuat hubungan satu dengan yang lain serta cinta kita untuk komunitas dan negara ini. Di hari itu, tidak peduli dari mana Anda berasal, agama Anda, ras atau etnis Anda, kita semua bersatu menjadi sebuah keluarga besar, Amerika Serikat.
Kita juga bersatu dalam sebuah keputusan untuk melundungi negara ini dan membuat pelaku kejahatan biadab itu membayar perbuatannya. Kita segera mengetahui bahwa serangan 9/11 dilakukan oleh Al-Qaeda, sebuah organisasi yang dipimpin oleh Osama bin Laden yang secara terbuka menggelar perang terhadap Amerika Serikat dan berkomitmen membunuh warga tak berdosa di negara kita dan berbagai penjuru dunia.
Karenanya, kita tanpa ragu menyatakan perang terhadap Al-Qaeda untuk melindungi warga negara AS, sahabat kita, dan seluruh sekutu AS.
Dalam kurun 10 tahun terakhir, berkat upaya tanpa lelah dan kepahlawanan dari militer dan kelompok counterterorisme profesional AS, kita telah mencapai hal yang besar dalam perang melawan teror.
Kita berhasil menggagalkan berbagai upaya serangan teroris dan memperkuat pertahanan dalam negeri. Di Afghanistan, kita berhasil menyingkirkan gerakan Taliban yang selama ini memberi tempat aman dan dukungan kepada bin Laden dan kelompok Al-Qaeda.
Di berbagai penjuru dunia lainnya, kita bekerja sama dengan negara sahabat dan sekutu untuk menangkap atau membunuh puluhan teroris Al-Qaeda termasuk mereka yang bertanggung jawab atas serangan 9/11. Namun, Osama bin Laden terus berhasil lolos dari tangkapan dan melarikan diri ke wilayah perbatasan Pakistan.
Sementara itu, Al-Qaeda terus melakukan kegiatan mereka dari wilayah perbatasan tersebut. Karenanya, tidak lama setelah dilantik sebagai presiden, saya menugaskan Leon Panetta, direktur CIA untuk menjadikan penangkapan atau pembunuhan bin Laden sebagai hal teratas dalam perang melawan Al-Qaeda sembari terus memperluas upaya untuk menghancurkan jaringan kelompok teroris tersebut.
Kemudian, pada Agustus lalu, setelah melalui tahun-tahun yang melelahkan, saya mendapatkan informasi mengenai kemungkinan lokasi bin Laden. Informasi itu sulit dibuktikan kebenarannya dan dibutuhkan beberapa bulan untuk memastikannya.
Saya bertemu beberapa kali dengan tim keamanan AS seiring berkembangnya informasi mengenai keberadaan bin Laden di sebuah lokasi di Pakistan. Dan puncaknya pada pekan lalu, saya memutuskan bahwa kita telah memiliki informasi yang cukup untuk beraksi dan mengeluarkan izin untuk sebuah operasi untuk menangkap Osama bin Laden.
Hari ini, berdasarkan arahan dari saya, Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap sebuah bangunan di Abbottabad, Pakistan. Sebuah tim kecil menggelar operasi tersebut dengan keberanian dan kemampuan yang luar biasa.
Tidak ada warga AS yang terluka dalam serangan tersebut. Mereka berhasil menghindari jatuhnya korban warga sipil. Dalam baku tembak, Osama bin Laden tewas dan jenazahnya telah kami amankan.
Selama lebih dari dua dekade, bin Laden telah menjadi pemimpin dan simbol Al-Qaeda. Dia terus merencanakan serangan ke negara kita dan negara sahabat AS. Kematian bin Laden merupakan raihan paling signifikan dalam upaya AS mengalahkan Al-Qaeda.
Meski begitu, kematian bin Laden bukanlah akhir dari semua perjuangan AS. Tidak bisa dipungkiri bahwa Al-Qaeda akan terus melancarkan serangan terhadapa kita. Kita harus terus waspada baik di dalam maupun di luar negeri.
Dalam menggelar perang melawan Al Qaeda, saya juga menekankan bahwa pemerintah AS tidak dan tidak akan menggelar perang melawan Islam. Saya telah menjelaskan sama dengan Presiden Bush menjelaskan, tidak lama setelah 9/11 bahwa perang kita bukanlah perang melawan Islam.
Bin Laden bukanlah pemimpin umat Islam, dia adalah pembunuh kaum muslim. Al-Qaeda dengan terang-terangan telah membunuh puluhan warga muslim di banyak negara termasuk di AS.
Jadi, kematian bin Laden harus disambut oleh semua orang yang menginginkan kedamaian dan kedaulatan manusia. Selama ini, saya dengan tegas menyatakan bahwa AS akan melancarkan aksi di dalam negara Pakistan jika kami bisa memastikan keberadaan bin Laden.
Itu telah dibuktikan. Namun, lebih penting lagi adalah adanya kerja sama antiteror dengan pemerintah Pakistan yang membantu kami menemukan bin Laden dan tempat persembunyiannya. Bin Laden pun secara terang-terangan telah menyatakan perang terhadap Pakistan dan memerintah serangan terhadap warga Pakistan.
Malam ini, saya telah menghubungi Presiden Zardari dan tim saya telah berbicara dengan rekan-rekan mereka dari Pakistan. Mereka sepakat bahwa hari ini adalah hari yang baik dan bersejarah untuk kedua negara. Di masa depan, sangat penting bahwa Pakistan meneruskan kerja sama dengan AS untuk menghadapai Al-Qaeda.
Warga AS tidak memilih untuk terlibat dalam perang ini. Perang ini mendatangi AS dan memulainya dengan membantai warga negara AS. Setelah hampi 10 tahun, berperang dan berkorban, kita semua tahu biaya yang harus kita bayarkan.
Biaya itu terlihat jelas di mata saya sebagai Komandan Angkatan Bersenjata yang harus menulis surat kepada setiap keluarga yang kehilangan kerabat mereka atau melihat ke mata prajurit yang menderita luka parah.
Karenanya, warga AS sadar betul atas biaya perang ini. Namun, sebagai sebuah negara, kita tidak akan membiarkan keamanan negeri ini menjadi taruhan dan berdiam diri ketika warga AS dibunuh. Kita akan bekerja tanpa kenal lelah melindungi warga negara AS dan sekutunya.
Karenanya, di malam ini, kita bisa berkata kepada keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai akibat ulah Al-Qaeda: Keadilan telah ditegakkan. Malam ini, kita mengucapkan terima kasih kepada pekerja antiteror dan intelejen yang tidak terhitung jumlahnya yang telah tanpa kenal lelah melakukan tugas mereka.
Warga AS kemungkinan tidak melihat kerja mereka atau bahkan mengetahui nama mereka namun malam ini kita menyatakan puas atas kerja mereka.
Kita juga berterima kasih kepada mereka yang menggelar operasi ini karena mereka cerminan dari profesionalisme, patriotisme, dan keberanian tiada tara sebagai bentuk pengabdian untuk negara ini. Mereka merupakan bagian dari generasi yang menanggung beban dari serangan 9/11.
Akhirnya, izinkan saya menyampaikan kepada seluruh keluarga yang kehilangan kerabat mereka dalam peristiwa 9/11 bahwa kami tidak pernah melupakan kehilangan kalian ataupun mundur dari komitmen untuk mencegah serangan seperti itu terjadi di wilayah AS.
Dan malam ini, marilah kita semua melihat kembali pada persatuan yang terjadi pasca-9/11. Saya tahu bahwa rasa persatuan itu kerap goyah. Namun, capaian hari ini merupakan bukti terhadap kebesaran negara ini dan determinasi warga AS.
Tugas untuk mengamankan negara kita belum selesai. Namun, malam ini, kita sekali lagi diingatkan bahwa warga AS bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan.
Itu merupakan bagian dari sejarah AS, apakah itu pengejaran untuk kesejahteraan, perburuan untuk kesamaan hak warga negara, penegakan nilai-nilai kemanusiaan, dan tekad untuk menciptakan dunia menjadi tempat yang lebih aman.
Mari kita semua mengingat bahwa kita bisa melakukan semua hal itu bukan karena kekayaan atau kekuasaan melainkan karena siapa diri kita yaitu sebuah negara yang satu di bawah naungan Tuhan tidak terpisahkan dimana kebebasan dan keadilan adalah milik semua orang.
Terima kasih. Tuhan bersama Anda semua. Dan Tuhan memberkati Amerika Serikat.(*)
Thursday, June 23, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment